SDGs Center UBL Gelar FGD Bahas Isu Perkotaan dan Solusi Banjir

0
FGD-SDGs-Center-UBL-gelar-FGD56

Bandar Lampung – SDGs Center Universitas Bandar Lampung (UBL) menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Discussion on Results of Preliminary Survey and Site Visit”, Selasa (30/9/2025).

Forum ini mempertemukan perwakilan pemerintah, akademisi, sektor swasta, media, dan komunitas untuk membahas hasil Survei Kemitraan Multi Pihak untuk Inovasi SDGs 11 (KEM11LAU) yang dilaksanakan di Co Working Space, Gedung Innovation Center UBL.

Tim SDGs Center UBL yang diwakili Aulia Rahmawati dan Dr. Aditya Mahatidanar dalam paparannya menyoroti sejumlah tantangan utama pembangunan perkotaan di Lampung, di antaranya banjir, pengelolaan sampah, drainase, serta penanganan kawasan kumuh.

Survei tersebut juga menekankan pentingnya partisipasi warga, sinkronisasi dengan program pemerintah, serta inovasi dalam pengelolaan sampah dan penyediaan air bersih sebagai bagian dari solusi banjir.

Diskusi yang dimoderatori oleh Kustiani, Sekretaris SDGs Center UBL, menghasilkan kesepakatan bahwa banjir menjadi isu prioritas bersama karena berkaitan erat dengan tata kelola lingkungan yang belum optimal, khususnya dalam pengelolaan sampah, drainase, dan keterbatasan ruang terbuka hijau.

“Banjir adalah dampak dari tata kelola yang kurang baik. Edukasi pengelolaan sampah dari hulu, termasuk dengan maggot, bisa menjadi solusi sekaligus mendukung ekonomi masyarakat,” jelas Reni Yuliana Meutia, Ketua Solidaritas Perempuan Sebay.

Aspek kebutuhan mendesak saat bencana juga menjadi perhatian. “Air bersih dan sanitasi merupakan kebutuhan utama saat banjir. Intervensi berupa penyediaan toilet tahan iklim dan pasokan air minum darurat sangat dibutuhkan,” ujar Febrilia Ekawati, Direktur Eksekutif Yayasan Konservasi Way Seputih (YKWS).

Komitmen kolaborasi turut ditegaskan oleh Forum CSR Lampung. “Bank sampah dapat menjadi pintu masuk kolaborasi sekaligus memberdayakan masyarakat,” kata Rafli Pramudya.

Dari pihak pemerintah, Ika Yuniarti (Bappeda Kota Metro) menekankan pentingnya tindak lanjut hasil survei dengan rencana aksi yang jelas. Senada, Fica Rahma Pingungan dari Dinas PKPCK Provinsi menilai usulan UBL sejalan dengan program pemerintah, khususnya terkait drainase, ruang terbuka hijau, dan budidaya maggot.

Wakil Rektor I UBL, Prof. Erry Yulian Triblas Adesta, menegaskan dukungan penuh pihak universitas. “UBL melalui SDGs Center berkomitmen menjadi jembatan kolaborasi. Semoga hasil FGD ini dapat ditindaklanjuti menjadi program nyata yang bermanfaat bagi masyarakat dan sejalan dengan pencapaian SDGs 11,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *