Tak Rela Muridnya Putus Sekolah, Kepala SMPN 13 Bandar Lampung Ajak Gina Kembali Belajar

0
Kepala-SMP-Negeri-13-Bandar-Lampung-Amaroh

Bandar Lampung – Kepala SMP Negeri 13 Bandar Lampung, Amaroh, menyatakan kesiapannya untuk membantu Gina Dwi Sartika, siswi yang sempat putus sekolah, agar bisa kembali melanjutkan pendidikannya.

“Saya berharap Gina tetap sekolah. Saya bahkan akan membantu, walaupun dia belajar melalui program paket. Kami seluruh sivitas akademika berharap Gina memiliki masa depan yang lebih baik,” ujar Amaroh, Selasa (21/10/2025).

Amaroh menegaskan bahwa pihak sekolah tidak pernah melakukan tindakan perundungan (bullying) maupun mengeluarkan Gina dari sekolah.

Menurutnya, keputusan untuk pindah sekolah murni berasal dari Gina sendiri, meskipun para guru sudah berupaya mempertahankannya.

“Walaupun dia sempat melakukan kesalahan, kami sudah berusaha. Awalnya Gina ingin pindah sekolah, dan kami baru tahu kemudian bahwa ia akhirnya putus sekolah,” jelasnya.

Lebih lanjut, Amaroh menekankan pentingnya pendidikan sebagai jalan keluar dari lingkaran kemiskinan. Ia berharap Gina bisa memperjuangkan masa depannya melalui pendidikan.

“Yang bisa memutus mata rantai kemiskinan adalah pendidikan. Kalau tidak sekolah, hidupnya tidak akan berubah dan nasibnya bisa semakin sulit,” kata Amaroh.

Diketahui, Gina kini berusia 17 tahun dan telah tertinggal empat tahun dalam pendidikan. Seharusnya ia kini duduk di bangku SMA. Amaroh menyarankan agar Gina mengikuti program Paket B agar dapat menyesuaikan jenjang pendidikannya.

“Dulu kami sudah menawarkan program paket ke Gina, tapi dia menolak dan memilih untuk sekolah di tempat lain,” ujarnya.

Amaroh mengaku memiliki kedekatan emosional dengan Gina. Ia bahkan pernah memeluk Gina dan memberikan mukena kepada ibunya.

“Saya merasa sedih karena ada satu anak lagi yang tidak sekolah. Rasanya saya gagal. Padahal kami sudah berusaha agar Gina bisa terus belajar, tapi keputusan orang tuanya membuat dia akhirnya berhenti sekolah,” tutur Amaroh.

Pihak sekolah, lanjutnya, telah berupaya menahan agar Gina tidak keluar. Namun setelah beberapa waktu, Gina benar-benar berhenti belajar dan kini dikabarkan menjadi pemulung.

“Sudah beberapa tahun Gina tidak duduk di bangku kelas. Ini sangat miris. Seharusnya dia menikmati masa remajanya, bukan menjalani hidup yang berat seperti sekarang,” kata Amaroh.

Ia menambahkan, kejadian ini menjadi refleksi bersama agar tidak ada lagi anak-anak lain yang mengalami nasib serupa.

“Kami berharap semua pihak, terutama yang bergerak di bidang pemberdayaan perempuan dan anak, bisa memberi perhatian lebih terhadap kondisi seperti yang dialami Gina,” ujarnya.

Amaroh juga mengungkapkan bahwa Gina kerap pulang malam sekitar pukul 22.00 WIB, dan berharap masyarakat lebih peduli terhadap anak-anak yang hidup dalam kondisi rentan.

“Maafkan saya karena belum bisa berbuat banyak. Gina, ibu mohon maaf, silakan datang kapan saja. Ibu akan bantu kamu untuk kembali sekolah,” tutupnya dengan nada haru.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *